Friday, December 30, 2005

Al-Quran dan Penyembuhan

Pentingnya Penyembuhan Dengan Al-Quran Dan As-Sunnah

Tidak diragukan lagi bahwa penyembuhan dengan Al-Quran dan dengan apa yang ditegaskan oleh Nabi SAW berupa Ruqyah
(Ruqyah jama’nya adalah ruqaa, yaitu bacaan-bacaan untuk
pengobatan yang syar’I (yaitu berdasarkan pada riwayat yang shahih, atau sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh para ulama)

Allah SWT berfirman,
“Katakanlah: ‘Al-Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman.’”
(QS. Fushilat:44)

“Dan Kami turunkan dari Al-Quran sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
(QS. Al-Israa’: 82)

Pengertian “dari al-Quran”, pada ayat diatas adalah al-Quran itu sendiri. Karena al-Quran secara keseluruhan adalah penyembuh, sebagaimana disebutkan ayat di atas.


Obat Dan Penyembuhan Yang Dilarang Nabi SAW

Firman Allah,
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.”
(Al-Hasyr:7)
Meskipun Nabi SAW sudah melarang melakukan penyembuhan denga hal-hal yang diharamkan dan obat-obat yang kotor, buruk dan beracun, toh masih ada orang di zaman sekarang yang menyalahi sabda beliau , lalu dia melakukan penyembuhan dengan hal-hal yang diharamkan, seperti penggunaan racun ular atau dengan menggunakan bagian-bagian tubuh binatang yang diharamkan.

Dari Ibnu Mas’ud ra., dia berkata “Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan kalian pada sesuatu yang diharamkan atas kalian.”
Diriwayatkan Abu Daud, At-Tirmidzy dan Ibnu Majah. Al-Albany menshahihkannya.

Dari Abu Hurairah ra., Dia berkata, “Nabi SAW melarang penggunaan obat yang buruk.”
Diriwayatkan Abu Daud dan An-Nasa’y. Al-Albany menshahihkannya dalam Shahihul-Jami’, 6878
Yang dimaksudkan buruk atau al-khabits di sini ialah obat yang beracun atau racun itu sendiri.

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa menghisap racun, maka racunnya ada di tangannya dan dia akan menghisapnya di neraka Jahannam, kekal dan dikekalkan di dalamnya selama-lamanya.”
Muttafaq Alaihi;Al Bukhary,5778;Muslim,109.

Siapakah Selain Allah yang Mampu Memenuhi Keperluan Orang yang Berdoa untuk Mengenyahkan Kesulitan?

Firman Allah,
“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepadanya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kalian (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kalian mengingat (Nya)?”
(An-Naml: 62)

Wahai saudaraku karena Allah, ketahuilah bahwa berdoa disertai keyakinan, sabar dan ridha menjadi sebab kesembuhan, bahkan itu merupakan kesembuhan yang paling kuat.
Dari Salman Al-Farisy ra., dari Nabi SAW, beliau bersabda,
“Sesungguhnya Allah Mahahidup dan Maha Pemurah. Dia malu sekiranya ada seseorang menengadahkan kedua tangannya, menarik tangannya dalam keadaan hampa tanpa hasil.”
Diriwayatkan At-Tirmidzy, disebutkan dalam Shahihul-Jami’,1757, ini hadits shahih

Firman Allah,
“Dan, apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
(Al-Baqarah:186)

Demi Allah, siapa yang berdoa kepada Allah dengan disertai keyakinan doanya akan dikabulkan, tanpa merasa memerlukan selain Allah, menghampiri pintu Allah dan mengetuknya, menelungkup di hadapan-Nya, niscaya Allah akan memenuhi segala keperluannya, dan itulah yang pasti terjadi.



Kesembuhan yang Berasal dari Wahyu Penutup Para Nabi

Rasulullah SAW bersabda,
“Setiap penyakit ada obatnya.”
Shahih Muslim,2204

“Allah tidak menurunkan penyakit melainkan Dia juga menurunkan obat baginya.”
Shahihul-Jami’,5558. Ini hadits shahih

“Dzat yang menurunkan penyakit, juga yang menurunkan kesembuhan menurut kehendak-Nya.”
Diriwayatkan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, disebutkan dalam Shahihul-Jami’,1688. Ini hadits shahih.

Sesungguhnya penyakit adalah sebagian dari hakikat. Begitu pula kesembuhan. Tapi analisis dan diagnosis terhadap jenis-jenis penyakit, merupakan perkara yang tidak mengenal kata akhir.

Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah baik dan tidak menerima kecuali yang baik-baik.”
Shahih Muslim, 1015
Setiapkali Allah meninggalkanperkara yang baik, maka Dia juga meletakkan jalan dan caranya. Karena itulah Dia mengutus kekasih-Nya, Muhammad SAW agar menerangi jalan di hadapan kita dengan petunjuk Al-Kitab dan As-Sunnah, agar kita termasuk golongan orang-orang yang memiliki roh yang baik.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home