Friday, December 30, 2005

Hijamah,Sejarah dan Dalil-Dalilnya

Sekilas tentang Sejarah Hijamah Dan Wasiat Hijamah
(Bekam/Blood Cupping)

Bekam merupakan salah satu warisan perubatan Islam yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Definisi Bekam, Al-Hijamah

Kata al-hijmu berarti pekerjaan al-hajjam, tukang bekam. Al-Hijmu berarti mengisap atau menyedot. Al- Hajjam sama dengan al-mashshash, tukang menghisap, tukang bekam.
Al- Mihjam atau al-mihjamah merupakan gelas yang digunakan untuk menampung darah yang dikeluarkan dari kulit pasien, atau gelas untuk menghimpun darah hijamah.

Kesimpulan definisi hijamah menurut bahasa ialah ungkapan tentang menghisap darah dan mengeluarkannya dari permukaan kulit, yang kemudian ditampung di dalam gelas mihjamah, yang menyebabkan pemusatan dan penarikan darah di sana, lalu dilakukan penyayatan kulit dengan pisau bedah, guna untuk mengeluarkan darah.

Perbandingan Laborat antara Darah Pembuluh dengan Darah Hijamah

Al-Allamah Muhammad Amin Syaikhu, yang melakukan penelitian tentang hijamah,
“Rahasia mekanisme kesembuhan kerana hijamah terletak pada pembersihan tubuh dari darah kotor yang menghambat peranan tubuh dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara sempurna, sehingga membuat tubuh itu menjadi sasaran empuk berbagai jenis penyakit.”

Untuk mengungkap makna ungkapan di atas (membersihkan tubuh dari darah kotor), sekelompok pakar laboratorium melakukan penelitian terhadap darah yang keluar karena hijamah, yaitu dari bagian pundak atau punggung atas. Mereka membandingkannya dengan darah alami dari pembuluh darah beberapa orang yang menjalani hijamah, sesuai dengan prinsip-prinsipnya yang benar, agar diketahui bagaimana hasil tes antara keduanya. Dari pengujian dan tes ini dapat disimpulkan hasilnya sebagai berikut:

1. Darah hijamah menghimpun sepersepuluh kadar sel darah putih yang ada dalam darah alami. Itu terjadi dalam setiap kondisi tes tanpa ada pengecualian. Hal ini menunjukkan bahwa hijamah dapat menjaga unsur organ immunity dan bekerja untuk menguatkannya.

2. Pada puncak sel darah merah, maka semua sel darah merah memiliki bentuk yang ganjil. Artinya, ia tidak mampu melaksanakan tugasnya . Dari sini tampak jelas bahwa hijamah dapat menghilangkan sel-sel darah merah yang kotor dan darah yang tidak diinginkan keberadaannya, sehingga yang tersisa di tubuh adalah sel-sel darah putuih. Di satu sisi pengambilan darah secara langsung dari pembuluh darah dapat menghilangkan pembentuk darah yang bermanfaat (HDL), sementara sel-sel darah merah yang mestinya dibuang (LDL), masih tetap ada.

3. Volume pengikat zat besi yang ada dalam darah hijamah sangat tinggi (550-1100). Ini menunjukkan bahwa hijamah mampu menyisakan zat besi didalam tubuh, tanpa keluar bersama darah yang dikeluarkan kerana pengobatan dengan hijamah.

Hadis-hadis tentang hijamah

“Kalaulah dalam sesuatu dari apa yang kalian pergunakan untuk berobat adalah baik, maka hal itu adalah hijamah.”
Shahih Sunan Abi Daud, Al Albany, 2/731

“Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah hijamah.”
Hadits Shahih menurut syarat Asy-Syaikhany, Al Albany menshahihkannya dalam As-Silsilah As- Shahihah, 1053. Lihat pula Musnad Ahmad.

“Pengobatan yang paling utama yang kalian lakukan adalah hijamah.”
Muttafaq Alaihi; Al Bukhary, 5696; Muslim,1577

Para malaikat pun menyampaikan wasiat hijamah. Rasulullah SAW bersabda,

“Pada malam aku diisra’kan, aku tidak melewati sekumpulan malaikat kecuali mereka berkata, ‘Wahai Muhammad, suruhlah umatmu melakukan hijamah’.”
Diriwayatkan Ibnu Majah dan At-Tirmidzy, disebutkan dalam Shahihul-Jami’,5671,5672.

“Aku diberitahu Jibril bahwa hijamah adalah cara pengobatan yang paling bermanfaat untuk manusia.”
Shahihul Jami’, 218, Menurut Al Albany, ini hadis Shahih

Jadi, para malaikat pun menyampaikan kepada Nabi SAW tentang keutamaan hijamah. Lalu siapakah yang memberitahukan keutamaan hijamah itu kalau bukan Allah? Siapakah yang mengetahui hal gaib kalau bukan Allah?

Inilah yang dapat kami pahami dari sabda Nabi SAW. Kemudian ketika hal itu kami praktikkan, maka kami melihat keajaiban yang mencengangkan, yang tidak dibenarkan kecuali oleh hati yang dipenuhi keyakinan, lalu lidahnya berucap, “Benar engkau wahai Rasulullah, tentang apa yang engkau beritakan.”

Banyak penyakit yang tidak mampu ditangani oleh ilmu medis modern dan para dokter angkat tangan untuk menyembuhkannya. Tapi justru penyakit itu sembuh berkat pengobatan ala-Nabi.
Hal yang sama juga disaksikan orang-orang non Muslim. Ada seorang yahudi Amerika yang jatuh sakit terkena kanker tulang. Para pakar medis yang menanganinya memvonis bahwa ia harus menjalani amputasi. Tapi setelah dia menjalani pengobatan ala-Nabi, maka Allah memberikan kesembuhan kepadanya, sehingga dia menyatakan masuk Islam.

Dengan begitu hijamah menjadi sebab kesembuhan badan dan bahkan menjadi kesembuhan hati. Sungguh benar apa yang disabdakan Rasulullah SAW.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home